Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

B A N G K I T


Oleh: Maya Rohmah

Saudara sepupu saya, usianya mungkin sekitar 25 tahunan lah. Istrinya meninggal saat melahirkan anak kedua mereka. Anak yang sulung usia empat tahun. Melihat story instagramnya, sedih rasa hati.

Saat jari hendak menutup Instagram, terlihat postingan Gala anaknya almarhumah Vannesa Adzania. Walah, tambah sedih lagi.

Saya berdoa untuk anak sepupu saya dan Gala. Saya juga ingat ada banyak orang yang telah ditinggalkan oleh mereka cintai dan sayangi. Terutama saat awal pandemi di mana kematian bagaikan robohnya deretan kartu domino. Semoga setelah musibah itu, mereka mengingat bahwa Allah SWT berfirman,

Jangan bersedih sesungguhnya Allah bersama kita.” (QS. At-Taubah [9]: 40)

Setelah itu, aku berpaling pada anakku yang berusia tiga tahun. Rupanya dia sedang berusaha memakai sendiri celananya. Tiap kali dia mencoba, tiap kali itu pula dia gagal memasukkan kaki ke lubang yang tepat. Dua kaki masuk ke satu lubang. Lha, gimana?

"Celana ini ada dua lubang, Dik. Kiri dan kanan. Kaki Adik juga ada dua. Kanan dan kiri. Nah, sekarang, yuk bentangkan celananya di bawah. Begini.... Nah, abis itu kita masukkan kakinya. Kaki kiri ke lubang yang kiri. Kaki kanan ke lubang yang kanan. Bisa?" Dia mengangguk. "Mau dibantuin atau coba dulu sendiri?"
"Sendiri, dong," dia menimpali.

Saat dia mencoba kembali, waktu terasa merangkak lambat bagai siput.

"Sabar, sabar ...," batinku. Sembari menunggu dia umek alias berkutat dengan something, kuambil sapu dan mulai bergerak dari ruang tengah tempat aku dan dia berada menuju teras rumah.

Alhamdulillah, dengan menyapu, lantai pun bersih. Daripada bengong atau gregetan menunggu sang balita selesai memakai celana.

Eh, ternyata dia bisa lho.

Sebenarnya saat kecil, kita adalah orang yang tidak mudah putus asa saat menemui hambatan. Kita tidak langsung menyerah saat menghadapi masalah dan keok saat terhadang tembok. Di dalam Al-Qur’an pun sudah dijelaskan, “Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah [94]: 5-6)

Orang-orang yang tidak mudah putus asa dan terbiasa untuk menaklukan tantangan ataupun kesusahan dalam hidupnya, InsyaAllah mereka akan berhasil bertahan dan mampu mengatasi segala tantangan dan kesusahan hidup tersebut. Itulah alasan kenapa aku mendorong anakku untuk memcoba memakai celananya sendiri.

Setiap orang yang sukses di dunia ini pasti pernah mengalami jatuh bangun dalam hidupnya. Hal yang membedakan orang-orang yang sukses dengan yang gagal adalah, orang-orang sukses menjadikan tantangan dan kesulitan yang dialami sebagai batu pijakan untuk dapat meloncat lebih tinggi lagi. Orang-orang yang sukses adalah mereka yang dapat mengubah segala rintangan, tantangan dan hambatan dalam hidupnya menjadi sebuah kesempatan besar untuk meraih kesuksesan.

Jadi, kenapa kita harus sedih dan putus asa dari rahmat-Nya, jika Allah selalu ada bersama kita? Jangan menyerah, ayo bangkit dan coba lagi!

Posting Komentar

1 Komentar

  1. The Wynn Room Service - Golden Nugget Hotel & Casino 우리카지노 계열사 우리카지노 계열사 william hill william hill 176How to register & bet on sport. - 양장피 토토토토토토

    BalasHapus