Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

TREN 'MATI KESEPIAN' DI JEPANG, PENGAMAT: TAK BISA SELESAI TANPA ISLAM


Tren 'mati kesepian' atau meninggalnya seseorang dalam kesendirian tanpa keluarga (Lonely Death) di Jepang, menurut pengamat Sosial Hanif Kristianto tak akan bisa selesai tanpa solusi Islam.

"Gelombang kondisi problematika di Jepang ini tidak akan bisa selesai dengan hanya menggunakan solusi-solusi yang di luar Islam," ujarnya dalam Kabar Petang: Sisi Gelap Jepang Yang Tak Banyak Orang Tahu, Tak Seheboh Anime, di kanal YouTube Khilafah News, Selasa (17/9/2024).

Karena menurutnya, fenomena yang mempengaruhi krisis populasi ini juga tidak terlepas dari cara pandang masyarakat Jepang yang kebanyakan tidak memiliki pemahaman dan tujuan hidup yang benar.

"Dalam artian untuk apa hidup dan mau ke mana setelah hidup ini? Nah, di Jepang orang kadang-kadang bingung untuk menemukan tujuan hidupnya. Bahkan, mereka itu bekerja untuk hidup dan hidup untuk bekerja, seolah-olah hidup dan matinya itu ya dunia ini," tuturnya.

Kondisi ini, kata Hanif, juga menunjukkan kekeringan spiritual (agama). Ia pun memberikan pandangan bahwa cara pertama untuk merubah bencana sosial 'mati kesepian' sebagaimana yang terjadi di Jepang ini adalah dengan cara merubah mindset atau cara berpikirnya terkait tentang hakikat tujuan hidup.

Lalu cara yang kedua, sambungnya adalah dengan merubah bagaimana cara hidup yang sesuai akal dan fitrah manusia.

"Apakah mereka melupakan lahir dari siapa? Mereka bisa hadir di dunia dengan perantara siapa?," terangnya.

Hanif lantas mengungkapkan, dari situlah akhirnya banyak juga warga Jepang yang kemudian masuk Islam dan menemukan jalan hidupnya di dalam keislamannya.

"Kalau saya cermati juga banyak mualaf di Jepang itu kan sebenarnya mereka tidak punya tujuan hidup. Awalnya hidup ini mau apa? Suka-suka mereka, tetapi ketika masuk Islam kemudian menemukan jawaban tiga pertanyaan dari mana kita berasal, untuk apa hidup dan mau ke mana nanti. Dan ini terjawab secara logis dengan dalil (di dalam Islam), maka mereka semangat hidup kembali, bahkan menata hidupnya itu jauh lebih baik dibanding sebelum mereka mengenal Islam," pungkasnya.

Sebelumnya diketahui, 37.227 orang di Jepang meninggal dalam keadaan sendirian di paruh pertama tahun 2024. Bahkan hampir 4.000 orang yang meninggal baru ditemukan sebulan kemudian. [] Muhar

Posting Komentar

0 Komentar