
Cendekiawan Muslim Ustadz Ismail Yusanto (UIY) mengulas alasan hakiki mengapa solusi penjajahan di Palestina harus dengan jihad dan khilafah.
Hal itu ia sampaikan dalam orasinya pada aksi "Masiroh Kubro: Isra' Mi'raj, Al-Aqsho' dan Aksi Bela Palestina" di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS), Senin (26/1/2025).
“Kenapa harus dengan jihad? Karena tidak ada bahasa yang dikenal oleh Zionis Yahudi kecuali bahasa kekerasan (perang). Sudah sangat banyak perundingan damai mulai dari Oslo, Madrid, Camp David, dan lain-lainnya tetapi semua berakhir dengan zonk,” ulasnya.
Sedangkan terkait solusi khilafah, UIY mengingatkan, pasalnya wilayah Palestina yang diberkati itu dapat dikuasai Zionis Yahudi pasca runtuhnya kekhilafahan Islam (khilafah) di dunia Islam.
Maka dengan alasan itu, UIY meyakinkan, bahwa Palestina hanya akan kembali ke pangkuan Islam ketika umat Islam mampu menegakkan kembali khilafah sebagai kekuatan dunia Islam.
“Khilafahlah yang akan menghimpun hampir dua miliar umat Islam di seluruh penjuru dunia,” imbuhnya.
Dengan persatuan itu, terang UIY, umat Islam akan memiliki kekuatan yang mampu menghadapi seluruh makar yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam, tak hanya di Palestina tetapi juga di berbagai wilayah dunia Islam, seperti yang dialami Uighur, Rohingya, dan lain-lain.
Tolak Solusi Dua Negara
UIY pun mengajak kaum Muslim untuk menolak tawaran solusi dua negara (two state solution) yang terus dikembangkan oleh Barat dan diiyakan (disetujui) oleh para penguasa di negeri-negeri Islam.
Sebab menurutnya, akar masalah yang terjadi di Palestina adalah penjajajah yang didukung oleh negara-negara Barat (AS dan sekutunya).
“Tidak ada solusi lain (selain jihad dan khilafah). Tidak pula two state solution, karena solusi dua negara hakikatnya adalah penerimaan terhadap penjajah,” sangkal UIY menegasikan. [] Muhar
0 Komentar